MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
2.1 Manusia
Manusia
adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk
material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena
manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
- NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
- ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
- SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
- KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
- ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
- NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
- ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
- SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
- KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
- ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
A.
Menjelaskan
Unsur-Unsur Yang Membangun Manusia
1.) Manusia
terdiri dari unsur yang saling terkait, yaitu :
- Jasad : Sesuatu yang dapat diraba, dirasa, dilihat yang menempati
ruang dan waktu.
- Hayat : Adanya unsur kehidupan, seperti ditandai adanya gerak.
- Nafs : Sadar akan diri sendiri
- Ruh : Unsur non-materi
yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya kehidupan.
2.) Manusia
sebagai satu kepribadian dengan 3 unsur, yaitu :
- Ego : Struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang
diri, diatur oleh prinsip realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi
frustasi. Ego
terikat dalam proses berpikir sekunder -mengingat, merencanakan, dan menimbang
situasi yang memungkinkan kompromi antara fantasi dari id dan realitas dunia luar.
- Id : Satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir.
Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan
primitif.
- Superego : Super ego merupakan perkembangan dari ego yang pada suatu
saat melepaskan diri dari ego. Sifat super ego sama dengan id, dalam arti tidak
terpengaruh waktu dan tempat, tidak mempunyai sensor diri serta memiliki energi
sendiri. Fungsi dari super ego adalah menentukan sesuatu itu benar atau salah,
susila atau tidaknya.
2.2
Hakekat Manusia
A. Menjelaskan
Hakekat Manusia
1.
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk
Individu
Kata individu bukan berarti manusia secara
keseleruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu
perseorangan manusia. Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya,
melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang
dirinya.
2.
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk
Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup
bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir
akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan
sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
3.
Manusia sebagai Mahluk Berbudaya
Untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki ilmu
pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi
(tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi.
4. Hakikat Manusia Sebagai
Mahluk Ekonomi
Manusia sebagai makhluk ekonomi adalah
pada hakekatnya manusia memiliki sifat konsumtif dan tidak pernah memiliki rasa
puas dalam mengkonsumsi suatu barang. Karena, dalam sehari-hari kita
membutuhkan suatu barang dan barang tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan
kita sehari-hari. Misalnya, pakaian yang kita pakai sehari-hari, makanan untuk
menambah energi, dan kebutuhan lainnya.
B. Membedakan Manusia dengan Mahluk
Lain
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup
lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya
dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran.Perbedaan diantara keduanya
terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki
manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi
merupakan mahluk yang memiliki karakter Manusia secara fisik tidak begitu
berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang.
Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah
dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang
memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat
instinctif. Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai
kelebihan.kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan
manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di
darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di
ruang yang terbatas.
Walaupun
ada binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai
keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia
2.3 Kepribadian
Bangsa Timur
A.
Menjelaskan
Tentang Kepribadian Bangsa Timur
Pada
dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan
toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika
serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya :
Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada
pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya
sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit
putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan
dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan
menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini
orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang
tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi
kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang
dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat ramah, bersahabat, tidak individualis, dan saling tolong
menolong satu sama lain. Bangsa timur pun umumnya memiliki sifat toleransi yang
tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam
bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa
timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru
sedikit negara bangsa timur yang sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura,
Korea dan Jepang. Selain itu, negara lain masih tertinggal.
Namun sekarang ini banyak kebudayaan asing yang masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa timur, terutama hiburan. Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak terlalu sesuai dengan adat dan istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro kontra dalam kehidupan globalisasi ini. Jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kebudayaan ini selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi dituntut untuk slalu pintar memilih dan menyaringnya.
Namun sekarang ini banyak kebudayaan asing yang masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa timur, terutama hiburan. Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak terlalu sesuai dengan adat dan istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro kontra dalam kehidupan globalisasi ini. Jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kebudayaan ini selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi dituntut untuk slalu pintar memilih dan menyaringnya.
B. Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia
2.4 Pengertian
Kebudayaan
A. Definisi Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan
adalah hasil cipta,rasa,karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ada
beberapa pengertian atau definisi dari konsep kebudayaan:
-
James
P.Spradley mendefinisikan kebudayaan sebagai
sistem ide atau gagasan.Sistem itu berfungsi sebagai pedoman dan penuntun
masyarakat untuk bersikap dan berprilaku.
-
Linton berpendapat bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan dari
pengetahuan,sikap,dan prilaku yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota
masyarakat tertentu.
-
Herskovits
mengemukakan kebudayaan adalah
bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
-
Koentjaraningrat mengatakan bahwa menurut ilmu antropologi “kebudyaan”
adalah keseluruhan sistem,gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
B. Menyebutkan
Tokoh-Tokoh Kebudayaan
-
Christian
Snouck Hurgronje(Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)
-
Godard
Arend Johannes Hazeu (Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)
-
Oscar Louis Helfrich (Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan
Indonesia)
-
Herman
Neubronner Van Der Tuuk (Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)
-
Johannes
Ludovicus Van Der Toorn(Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)
-
W.S Rendra (sastra dan teater)
-
Bagong Kussudiardja(koreografer dan
pelukis)
-
Bubi Chen(pianis Jazz)
-
H.B. Jassin(kritisi sastra dan
dokumentator sastra)
-
Kartika Affandi(pelukis perempuan
tanpa busana)
2.5 Unsur-Unsur
Kebudayaan
A. Menyebutkan 7 Unsur Kebudayaan Universal
Kebudayaan umat manusia mempunyai
unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap
universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1.
Sistem religi yang meliputi:
- sistem kepercayaan
- sistem nilai dan pandangan hidup
- komunikasi keagamaan
- upacara keagamaan
2.
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
- kekerabatan
- asosiasi dan perkumpulan
- sistem kenegaraan
- sistem kesatuan hidup
- perkumpulan
3. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
- flora dan fauna
- waktu, ruang dan bilangan
- tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
4. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
- lisan
- tulisan
5. Kesenian yang meliputi:
- seni patung/pahat
- relief
- lukis dan gambar
- rias
- vokal
- musik
- bangunan
- kesusastraan
- drama
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
- berburu dan mengumpulkan makanan
- bercocok tanam
- peternakan
- perikanan
- perdagangan
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
- produksi, distribusi, transportasi
- peralatan komunikasi
- peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
- pakaian dan perhiasan
- tempat berlindung dan perumahan
- senjata
B. Membedakan
Kebudayaan dalam Dua Bentuk Wujud
· Wujud Abstrak ==> Wujud budaya seperti ini tidak dapat
dilihat karena berada dalam pikiran individu masing-masing.Contoh: Pola pikir
sebagian orang sumatera, dalam menyampaikan pendapat mereka cenderung sedikit
lebih kasar daripada orang jawa. Orang sumatera sangat gampang marah dan cepat
tersinggung cara berbicaranya pun kasar. Beigitu juga pola pikir masyarakat
lain mengikuti adat-istiadat mereka masing-masing.
· Wujud Nampak ==> Wujud budaya seperti ini meliputi,
kegiatan dengan kata lain aktivitas manusia berinteraksi dalam lingkungan
tertentu. Wujud ini adalah timbal balik dari wujud abstrak. Dengan adanya
gagasan yang ada dalam pikiran manusia menumbulkan aktivitas begitu juga
sebaliknya aktivitas menghasilkan gagasan.
2.6
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
o Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
o Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2.7 Orientasi Nilai
Budaya
A. Dapat Menggunakan 5 Masalah Pokok Kehidupan manusia dalam
Sistem Nilai Budaya
Lima masalah dasar dalam kehidupan manusia menurut
C.Kluckholn
1. Untuk masalah hakikat hidup manusia
(MH), ada kebudayaan yang memandang bahwa hidup itu
buruk, maka perlu dihindari. Ada juga kebudayaan lain yang memandang bahwa
hidup itu baik adanya, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa hidup itu
buruk adanya, tetapi manusia dapat mengusahakannya untuk
menjadi baik.
2.
Untuk masalah hakikat karya (MK),
ada kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia itu bertujuan untuk menafkahi
hidup, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa karya itu untuk
memberikannya suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat.
3.
Untuk masalah persepsi manusia
mengenai waktu (MW), ada kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu
masa yang lampau, ada juga kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu
masa kini. Ada juga kebudayaan yang memandang penting ke masa depan.
4.
Untuk masalah pandangan manusia
mengenai alam (MA), ada kebudayaan yang menganggap bahwa manusia hanya dapat
tunduk pada kekuasaan alam yang dahsyat saja. Ada juga kebudayaan yang
menganggap bahwa alam itu merupakan sesuatu yang harus ditaklukkan dan dikuasai
manusia.
5.
Untuk masalah hakikat hubungan
manusia dengan sesamanya (MM), ada kebudayaan-kebudayaan yang sangat
mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya,ada juga
kebudayaan lain yang lebih mementingkan hubungan antara manusia dengan manusia
lainnya dalam hubungan yang horizontal, artinya lebih mengutamakan hubungan
yang saling bekerja sama atau gotong royong dengan sesamanya.sangat menilai
tinggi anggapan bahwa manusia harus mampu berdiri sendiri dan untuk mencapai
tujuannya, berusaha melakukannya sendiri dan jika memerlukan bantuan, sedikit
mungkin memerlukan bantuan orang lain.
2.8 Perubahan
Kebudayaan
A.
Menyebutkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru
Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi diterima atau
tidaknya suatu unsur kebudayaan :
1.
Terbiasanya masyarakat tersebut
mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar
masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda.
2.
Kalau pandangan hidup dan
nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai
yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam
keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan
unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena
harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama
yang berlaku.
3.
Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan baru dengan
lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada
unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan
yang baru tersebut.
5.
Sebuah unsur baru yang mempunyai
skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya
oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur
kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan
kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh
warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah
merupakan benda yang biasa dipunyai.
B.
Menyebutkan
Penyebab Terjadiya Gerak/ Perubahan Kebudayaan
Perubahan
kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh masyarakat itu
sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya penyebab
perubahan yang di lakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat adanya
kelahiran, juga hal-hal baru serta media yang mereka lihat biasanya akan
menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi masyarakat itu sendiri.
Begitu
juga sebaliknya dengan penyebab perubahan budaya yang di akbatkan dengan adanya
ke datangan masyarakat dari luar yang biasanya terjadi karena adanya bencana
alam, transmigrasi maupun lainnya. Contohnya, perubahan yang di lakukan
masyarakat atau penduduk yang datang dari desa ke kota atau sebaliknya…
Masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di
lakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya,
mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan
contoh, akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang
mereka tidak ketahui sebelumnya… Begitu pula sebaliknya, penduduk kota yang
merasa lebih moderen dan pintar akan tekhnologi biasanya cenderung pamer dengan
budaya yang mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak positif atau negatif
bagi penduduk desa, akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru
menirukan hal-hal buruk saja, tapi banyak juga hal baik yang mereka contoh. Hal
ini lah yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karna
adanya perbedaan pandangan kebudayaan.
2.9 Kaitan Manusia
dan Kebudayaan
A. Menjelaskan Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Manusia seperti yang kita tahu,
sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti
ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali
kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti
kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam melestarikan
dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh
kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan
tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir
ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini
telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu
benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga
banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara
kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan
luar, khususnya kebudayaan barat. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini
dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Jadi
kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah
erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia
itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup
bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang
karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak
kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut
sejak jaman dahulu.
B.
Memberikan Contoh Tentang Hubungan
Manusia dengan Kebudayaan
Di dalam pandangan sosiologi,kebudayaan mempunyai arti yang
lebih luas daripada itu. Kebudayaan meliputi semua hasil cipta, karsa rasa dan
karya manusia baik yang material maupun yang nonmaterial (baik bersifat
kebendaan maupun yang bersifat kerohanian). Sebagai contoh : orang Eropa
yang beriklim dingin terpaksa harus membuat pakaian tebal, jadi bisa di simpulkan
bahwa kebudayaan itu adalah suatu hasil, dan hasil itu dengan sengaja atau
sesungguhnya ada dalam masyarakat. Dan yang membedakan manusia dengan binatang
.
Untuk lebih jelas dalam memahami kebudayaan tersebut , saya
akan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari. Misalnya : Ketika kita berada
di lingkungan sekolah di wajib kan memakai seragam, dan ketika di campus
di wajibkan memakai pakaian yang sopan. Dari paparan tersebut kita bisa
ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan itu sendiri tergantung pada setiap
individu atau masyarakat karena oleh situasi atau kondisi yang memungkinkan
untuk melakukan hal tersebut.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam
bertindak dan berpikir,sehubung dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental,
dari sebab itulah kebudayaan itu tak dapat dilepaskan dengan individu dan
masyarakat.
C. Menjelaskan Pengertian Dialektis
Dialektis
mempunyai arti, yaitu bersangkutan/ saling terkait satu sama laim.
D. Menyebutkan 3 Tahap dalam Proses
Dialektis
Peter L. Berger (1991) membuat suatu kerangka pemikiran untuk
memperlihatkan hubungan antara individu dan masyarakat. Menurutnya, dalam
masyarakat terdapat proses dialektis mendasar yang terdiri atas tiga langkah:
a. Eksternalisasi: jika dibandingkan dengan manusia lainnya, manusia merupakan makhluk yang secara biologis mempunyai kekurangan karena dilahirkan dengan struktur naluri yang tidak lengkap dan dunia yang diprogram tidak sempurna. Oleh adanya ketidaksempurnaan tersebut, manusia harus menciptakan satu dunia manusia, yaitu kebudayaan (world-building). Maka, Berger menyimpulkan untuk langkah eksternalisasi ini, masyarakat adalah produk manusia.
b. Objektivasi: inti dari proses objektivasi ialah bahwa kebudayaan yang diciptakan manusia kemudian menghadapi penciptanya sebagai suatu fakta di luar dirinya. Menjadi suatu realitas objektif. Sehingga, Berger mengemukakan bahwa masyarakat merupakan suatu gejala dialektis.
c. Internalisasi: dunia yang telah diobjektivasikan tersebut diserap kembali ke dalam struktur kesadaran subjektif individu. Individu mempelajari makna yang telah diobjektivasikan dan mengidentifikasi dirinya dengan dunia itu, makna tersebut masuk ke dalam dirinya dan menjadi dirinya. Pada tahap ini, menurut Berger, manusia adalah produk masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar