LAPORAN
STUDI
KELAYAKAN USAHA MEAT LOVERS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “MEAT LOVERS”.
Makalah ini berisikan tentang informasi dari sebuah jenis usaha dalam
bidang makanan cepat saji. Informasi yang ada mulai dari konsep penjualan,
alasan pemilihan konsep sampai dengan cara dan asumsi hasil penjualan.
Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang cara melakukan studi kelayakan
terhadap suatu usaha (investasi) sehingga kita dapat menilai apakah uasah
(investasi) tersebut layak untuk dilakukan/dilaksanakan. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikann terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa meridhai segala usaha kita.
Bekasi,
18 November 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Makanan merupakan sumber
energi dan tenaga bagi manusia,
itulah sebuah pernyataan yang
harus kita sikapi dengan serius, karena hampir sebagian besar orang tidak memperhatikan pola makannya secara baik apabila
sedang sibuk. Guna memenuhi kebutuhan
makanan bagi Masyarakat, maka perlu adanya fasilitas seperti restoran,café,
warung, ataupun tempat penjajakan makanan. Salah satu bentuk makanan yang masih jarang dan
belum banyak dibangun adalah
jenis meat lovers atau pecinta makanan daging.
Bisnis
kuliner merupakan bisnis yang sedang berkembang saat ini. Banyak Restoran atau
Café baru yang bermunculan akhir – akhir ini terutama di Bekasi. Bekasi dengan
rata- rata penduduk 1,3 juta sangat berpotensi menjadi target pasar. Tetapi
untuk bisnis kuliner olahan kambing hanya bagian tertentu. Sebagai contohnya
daging dibuat berbagai menu sate, tongseng, tengkleng, gulai, dan sebagainya. Di restoran
MEAT LOVERS kami akan mengolah daging kambing tersebut menjadi berbagai macam
olahan yang lezat dan bergizi. Kami sangat menjunjung tinggi kebersihan. Semua
itu merupakan kelebihan yang dimiliki restoran kami disbanding restoran yang
lainnya.
Pada umumnya mereka pergi ke beberapa tempat yang menjajakan makanan yang
berada di luar rumah. Oleh karena itu kebutuhan akan daging masyarakat
merupakan sesuatu yang pasti dipenuhi (dibeli) oleh mereka. Apalagi Indonesia
termasuk masyarakat yang kurang asupan daging.
Kebutuhan makanan olahan
daging bagi masyarakat Bekasi dipenuhi oleh warung-warung yang berada di pusat
kota. Dengan demikian masyarakat yang ingin menikmati daging bisa dilakukan
pada saat weekend. Sehingga bisa jalan-jalan sambil menikmati olahan daging. Melihat hal ini merupakan peluang usaha
untuk menjajakan makan yang bersih yang setara dengan makanan besar di wilayah
Kota Bekasi, namun agar menjadi
usaha yang profitabel diperlukan studi
kelayakan.
Kami berminat untuk terjun ke
bisnis makanan cepat saji yang
daerah penjualannya dikhususkan didaerah Ahmad Yani dan sekitarnya. Sebagai salah satu unit usaha agar tidak
salah dalam melakukan investasi perlu kajian yang lebih mendalam tentang usaha
tersebut.
1.2
TUJUAN PEKERJAAN
Sesuai dengan tujuan usaha
ini yaitu
memberikan pelayanan
berupa berbagai olahan daging kambing dalam satu restoran , maka tujuan pekerjaan ini adalah :
a. Diperolehnya kajian tentang kelayakan
usaha meat lovers ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis,
aspek manajemen dan
aspek keuangan serta aspek lain yang mendukungnya.
b. Diperolehnya estimasi kapasitas produksi,
biaya investasi dan modal kerja yang layak untuk pendirian usaha meat
lovers
c. Diperolehnya lokasi yang paling menguntungkan
dari lokasi lahan yang berada di wilayah Ahmad Yani dan sekitarnya.
1.3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan adalah
melakukan kajian kelayakan warung-warung olahan daging kambing dan
sekitarnya ditinjau dari aspek
pasar, aspek teknis, aspek manjemen dan aspek keuangan beserta aspek lain yang mendukungnya, diantaranya
meliputi :
a. Pengumpulan data-data yang diperlukan
untuk mendukung analisa kelayakan usaha.
b. Melakukan survey di lapangan
c. Membuat analisa kelayakan usaha
d. Membuat istimasi kapasitas produksi
fast food, biaya investasi dan modal
kerja berdasarkan analisa kelayakan usaha
e. Menentukan beberapa lokasi yang akan dijadikan tempat menjual meat lovers
BAB II
ASPEK PASAR
2.1 POTENSI PASAR
Sebenarnya
banyak orang yang suka dengan daging terutama daging kambing. Mereka yang tidak suka biasanya adalah orang tua yang
sudah lanjut usia. Jika di hitung, jumlah penduduk kota Bekasi yang memiliki keadaan ekonomi menengah keatas berjumlah
sekitar 897500 orang. Dari jumlah keseluruhan tersebut, 216700 orang merupakan
orang tua yang sudah lanjut usia. Sisanya yang berjumlah 680800 adalah
orang-orang yang terdiri dari keluarga berstatus ekonomi menengah keatas dengan
umur antara 30-60 tahun. Dari jumlah ini kemudian kami melakukan survey untuk mengetahui
seberapa banyak warga semarang yang menyukai daging kambing. Hasilnya adalah
521300 warga kota Bekasi dengan status ekonomi menengah keatas menyukai daging
kambing.
Harga kambing di Semarang sebenarnya cukup terjangkau. Kami mengambil bahan baku dari beberapa peternak yang berada di daerah pinggir kota Bekasi
yang sudah bekerja sama dengan restoran
kami. Untuk memenuhi kebutuhan yang relatif banyak
pada akhir minggu, kami bisa mencari bahan baku yang berasal dari daerah Jakarta. Walaupun dari luar kota tetapi selisih harganya lumayan
bisa ditekan bila dibandigkan membeli daging di daerah kota. Kelebihan
dari restoran kami adalah kami bisa mengeolah daging kambing dengan baik dan memadukannya dengan menu-menu berkonsep modern dengan gaya khas sehingga para pengunjung tidak
merasa bosan.
Melihat situasi perkembangan industri di Bekasi, terutama dibidang makanan rasanya semakin maju dari
tahun ke tahun. Banyak restorant mewah dari luar kota mulai membuka cabang di
kota Bekasi. Hal ini menyebabkan
masyarakat kota Bekasi saat ini dilanda
wabah “latah”. Maksudnya adalah banyak orang yang ingin makan di tempat
yang bagus dan terlihat “elegan” hanya sekedar
ingin merasakan makan ditempat yang mewah sehingga mereka merasa bangga bisa
mengikuti trend tersebut. Anehnya,
tidak hanya kalangan orang tua saja melainkan anak-anak muda pun ikut menjadi
“korban” nya. Keadaan ini kami manfaatkan menjadi salah satu pendukung konsep
restorant yang akan kami bangun ini. Kami berencana ingin membangun sebuah
restorant olahan daging kambing terlengkap kelas menengah keatas dengan konsep
elegan nan sederhana. Tujuannya agar semua kalangan merasa nyaman untuk
menikmati hidangan yang kami sajikan.
2.2 PESAING
Jumlah pedagang olahan daging kambing di Bekasi sebenarnya sudah cukup banyak, tetapi rata-rata tidak
memiliki citarasa dan konsep yang bagus. Ada sekitar 29 warung makan yang
menyediakan olahan daging kambing, 9 diantaranya merupakan restorant yang sudah
cukup terkenal. Dari jumlah warung makan tersebut, sekitar 398200 orang sudah
menjadi pelanggan mereka. Sisanya atau jika dalam bentuk angka 123100 adalah
jumlah warga Bekasi yang belum dilayani
olahan daging kambing. Kami membuat restorant dengan konsep ini tujuannya untuk
memecah jumlah pelanggan rumah makan tersebut agar berpaling ke restorant kami.
Sebagian besar rumah makan hanya menyediakan jenis olahan daging kambing yang
sama. Restorant yang kami dirikan ini mampu menyediakan puluhan menu
dengan bahan dasar daging kambing dengan konsep yang sederhana dan elegan. Kami juga bisa mengolah daging kambing sedemikian rupa
agar citarasa dan teksturnya lain dari restorant lainnya yang ada di Bekasi.
2.3 TARGET
PASAR
Jumlah warga Bekasi yang menjadi target kami berjumlah 123.100 orang. Jumlah
ini didapat dari sisa warga Bekasi yang menyukai olahan daging kambing akan tetapi belum
pernh terlayani. Target kami lainnya adalah para pelanggan warung makan di
tempat lain yang bukan tidak mungkin mereka menjdi pelanggan kami juga. Kami
juga menargetkan warga dari luar kota Bekasi yang mungkin sedang bepergian ke Bekasi atau sedang menetap di kota Bekasi dalam waktu yang cukup lama. Jika dikalkulasikan, target
kami sekitar 40% dari jumlah penikmat daging kambing atau sekitar 220.000 jiwa.
Dalam
sehari kami menargetkan mampu
menghabiskan 6 Kg daging kambing. Untuk weekend dan hari libur, restoran kami
mampu menghabiskan dua kali lipat dari hari biasanya. Untuk pengunjung restoran
kami, sehari antara 200 orang pengunjung sedangkan weekend dan hari libur bisa
antara 300-400 orang pengunjung setiap harinya. Untuk mendapatkan bahan baku, kami mencari dari 3 pasar
utama di kota Bekasi dan juga dari
pedagang di luar kota Bekasi terutama didaerah pinggir. Tujuannya agar harga bahan
bakunya tidak terlampau mahal karena ongkos pengiriman.
Kami menjual 1 porsi olahan daging
tersebut dengan harga antara Rp. 15.000 sampai Rp. 45.000 tergantung menu dan
cara mengeolah daging kambing tersebut. Soal rasa, tidak usah diragukan lagi
karena restoran kami mempunyai juru masak yang professional dibidangnya.
2.4 CARA
MENGENAI TARGET
Ada beberapa cara yang kami lakukan untuk
mendapatkan target. Kami melakukan promosi besar-besaran
melalui jejaring sosial internet dan juga spanduk. Selain itu kami juga bekerja
sama dengan beberapa chef luar untuk mempromosikan restoran kami. Kami juga
mempunyai maskot unik dengan bentuk kambing sehingga dapat menarik pada
pengunjung yang lewat.
Untuk promosi lewat spanduk, kami
hanya melakukannya selama dua bulan. Kami
menyebarkan spanduk berisikan promo yang kami lakukan. Spanduk tersebut disebar
dengan radius 2-3 kilometer dengan jarak antar spanduk 100 meter. Sedangkan
lewat internet, kami mempunyai website resmi “Meat
Lovers.com” yang dikelola oleh beberapa orang admin untuk diolah
setiap harinya.
Web tersebut berisi tentang profil restoran,
menu masakan, ulasan singkat mengenai olahan
daging kambing, serta daftar harga tiap menu masakan.
Promosi yang kami lakukan bervariasi pada setiap harinya.
Pada setiap hari tertentu kami memberikan diskon pada sejumlah makanan. Setiap
harinya makanan yang diberi diskon berbeda-beda. Selain itu kami juga
memberikan kupon belanja setiap pembelian senilai nominal tertentu untuk
pembelian makanan dihari berikutnya dengan batasan waktu. Hal ini akan
memancing konsumen untuk terus kembali ke restorant kami mencicipi semua
hidangan yang kami sajikan pada setiap menu.
BAB III
ASPEK TEKNIK
3.1 PROSES
PRODUKSI
Restoran kami sangat memperhatikan
kualitas sehingga 6 jam
sebelum restoran kami dibuka, kami akan menerima daging kambing segar dari
peternakan yang langsung diantarkan ke rumah produksi
kami.
Bahan yang kami butuhkan terdiri dari daging, kepala,
kaki, iga, dan beberapa tulang sumsum. Pertama kali bahan kami terima dari jam
4-5 pagi. Bahan yang masih segar tersebut kemudian kami timbang. Untuk kepala dan kaki langsung kami bawa ke tempat
pengolahan khusus untuk menghilangkan bulu-bulu yang masih menempel. Sedangkan
daging langsung kami potong kecil-kecil untuk diolah menjadi sate, gulai, empal
kelem, dan olahan daging lainnya. Untuk tulang sumsum dan iga pertama-tama kami
membuat kuah supnya terlebih dahulu baru kemudian memasaknya selama +- 3 jam
agar sumsum dan daging yang menempel pada tulang benar-benar matang.
Setelah
semua matang, kami mulai menyiapkan masing-masing daging kedalam beberapa
dandang besar yang sudah kami kelompokkan. Tujuannya agar pada saat akan
menyajikan makanan hanya tinggal mengambil olahan daging kambing dari
masing-masing dandang. Proses memasak dari bahan mentah sampai siap untuk
disajikan membutuhkan waktu produksi selama 5 jam.
3.2 LOKASI
LAYOUT PENATAAN
Restoran kami terletak di Bekasi
Selatan, tepatnya di jalan jendral ahmad
yani kkota bekasi. Terletak antara 10-15 menit dari alun-alun bekasi tidak jauh
dari pusat perbelanjaan warga Bekasi. Selain waktu
tempuh dari pusat kota yang tidak terlalu jauh, aspek pertimbangan kami lainnya
memilih di jalan ahmad yani adalah karena
prospek kedepan daerah ini. Oleh pemerintah kota bekasi, daerah di jalan jendral ahmad yani akan diproyeksikan menjadi kawasan
pusat perbelanjaan ke 2 di bekasi.
Dari sini kami memperkirakan kawasan ahmad
yani akan menjadi wilayah strategis untuk 5-8
tahun kedepan. Konsep restoran kami Elegan dan Sederhana artinya tempat yang kami dirikan mempunyai arsitektur bangunan
yang bagus namun tetap mempertahankan konsep rumah makan sederhana nan
tradisional. Hal ini dirasa akan lebih menarik konsumen dari kalangan remaja
sampai orang tua dengan range umur 20-70 tahun.
Gambar 3.1 Layout Restoran
3.3 PERALATAN
YANG DIGUNAKAN
Restoran kami mempunyai peralatan yang
lengkap dalam proses produksi olahan daging kambing tersebut diantaranya ada
oven, penggorengan, steam boiler, dan sebagainya sehingga kualitas makanan yang
kami sajikan sangat baik. Kami juga
memiliki sebuah tempat pembakaran untuk membersihkan bulu-bulu pada bagian
kepala dan kaki kambing.
Untuk penyajiannya, bebrapa masakan kami sajikan menggunakan piring dari tanah liat. Piring
dari tanah liat kami gunakan untuk
memberikan suasana khas tradisional untuk menunjang konsep restorant kami. Untuk
gelas kami masih menggunakan kaca. Tampilan kaca yang transparan bisa menambah
kesan minuman yang indah. Untuk sendok dan garpu kami masih menggunakan
stainless steel diujungnya diberi kayu karena mudah untuk dibersihkan dan juga
tidak panas jika dipegang karena sifat kayu yang isolator. Semua desain alat makan tersebut kami buat sedemikian
rupa untuk menyesuaikan kondisi tradisisonal nan elegan yang menjadi andalan
konsep restoran kami.
BAB
IV
ASPEK
MANAJEMEN
4.1 TINJAUAN UMUM
Dalam setiap
usaha kerja, terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target
usaha yang diinginkan. Selain itu, terdapat pula strategi-strategi atau
kiat-kiat yang digunakan agar target usaha tersebut dipastikan akan tercapai.
Akan tetapi kegiatan-kegiatan tersebut perlu diorganisir, agar dapat
meminimalisir segala biaya yang diperlukan untuk berlangsungnya kegiatan
tersebut, menjaga agar tidak terjadi tumpang tidih antara satu kegiatan dengan
kegiatan yang lain, karena kegiatan-kegiatan tersebut pastinya saling menunjang
satu sama lain.
Selain itu, dalam suatu usaha juga
diperlukan perencanaan, serta pengendalian akan setiap kegiatan dan
langkah-langkah atau cara-cara serta strategi-strategi yang akan digunakan,
agar setiap langkah tersebut tersusun dengan baik dan pada urutan yang tepat,
demi tercapainya target usaha, dengan pengorbanan sekecil mungkin (lebih
efisien).
4.2 MANAJEMEN OPERASIONAL
Kegiatan
operasional usaha meat lovers dapat
dikelompokkan menjadi tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan produksi, kegiatan
pemasaran, dan kegiatan administrasi. Berikut ini ditunjukan bagan untuk system
manajemen yang digunakan oleh usara warung fast food ini.
Kegiatan
dari bagian-bagian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
·
Kegiatan produksi meliputi kegiatan memasak
bahan baku meat lovers, dan pembuatan
minuman seperti kopi, the dan aneka jus.
·
Kegiatan pemasaran meliputi pendistribusian
meat lovers kepada konsumen,
penyajian dan pelayanan kepada konsumen pada tempat atau lokasi penjualan.
·
Kegiatan keuangan meliputi kegiatan
pemesanan meat lovers dan kegiatan pembayarannya.
Dari pendefinisian
ketiga kegiatan tersebut, maka diperlukan setidaknya 10 orang untuk
melaksanakan ketiga kegiatan tersebut (kecuali untuk penanganan kegiatan
pemesanan secara tidak langsung), karena ketiga kegiatan tersebut akan dilakuan
di tempat yang berbeda yaitu pada dapur dibutuhkan 4 orang karyawan, Pada kasir
dibutuhkan 1 orang karyawan, 5 orang karyawan sebagai pelayan.
Karena jam kerja yang
lama, maka haruslah setidaknya para karyawan telah berpengalaman dalam
pekerjaan yang menghabiskan banyak tenaga dan waktu, agar dalam pelaksanaan
usaha ini target yang telah dibuat dapat tercapai.
Adapun
tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, antara lain.
i)
Pendistribusi makanan dan pelayan restoran
Tugas dan tanggung jawab para karyawan ini
ialah:
(1)
Mengantar pesanan konsumen
(2)
Menjaga dan merawat kualitas makanan pada
saat perjalanan
ii)
Juru masak
Tugas dan tanggung jawab para karwayan ini
ialah:
(1)Memasak semua bahan baku mentah
membuat minuman
(2)Menjaga dan merawat semua alat dan
perlengkapan usaha.
iii) Kasir
Tugas
dan tanggung jawab karyawan ini ialah:
(1)
Menerima pembayaran dari konsumen
(2)
Menghitung pembayaran dari konsumen
(3)
Mencatat hasil penjualan
Kemudian,
karena kasir juga bertugas untuk membuat pembukuan dan laporan keuangan secara
keseluruhan, maka karyawan yang mengisi bagian ini setidaknya merupakan lulusan
SMA/SMK atau sederajad yang mengerti tentang pembukuan (akuntansi keuangan).
BAB : V
ASPEK KEUANGAN
5.1
INVESTASI
Kebutuhan dana investasi yang
dimaksud disini merupakan kebutuhan dana yang diperlukan pada saat
menjalankan usaha dan juga memiliki nilai ekonomis tersendiri yang suatu saat
dapat dijadikan sebagai tabungan. Barang-barang tersebut meliputi pembelian
motor, furniture dan beberapa komponen lainnya yang
mana memiliki peran yang penting baik dalam hal pemasaran maupun operasional
usaha. Dana investasi yang dimaksud
disini tidak termasuk biaya perijinan. Pada tabel 5.1 menunjukkan perkiraan kebutuhan dana investasi untuk usaha meat lovers dengan kapasitas 200
permintaan per hari.
Tabel 5.1:Perkiraan kebutuhan dana investasi meat lovers
No
|
URAIAN
|
VOLUME
|
HARGA SATUAN
|
TOTAL
|
Kuantitas
|
Satuan
|
1
|
Penyewaan lahan
|
40
|
m2
|
|
|
Rp
|
60.000.000
|
2
|
Meja dan
kursi pengunjung
|
63
|
unit
|
Rp
|
150.000
|
Rp
|
9.450.000
|
3
|
Meja dan kursi pemilik
|
1
|
set
|
Rp
|
2.000.000
|
Rp
|
2.000.000
|
4
|
Furniture pendukung
(sound musik)
|
1
|
set
|
Rp
|
3.000.000
|
Rp
|
3.000.000
|
5
|
Mesin kasir
|
1
|
unit
|
Rp
|
3.000.000
|
Rp
|
3.000.000
|
6
|
Kompor
(beserta selang regulator dan tabung gas 3 kg)
|
5
|
set
|
Rp
|
600.000
|
Rp
|
3.000.000
|
7
|
Peralatan dapur
|
5
|
set
|
Rp
|
800.000
|
Rp
|
4.000.000
|
8
|
Peralatan
makan
|
100
|
unit
|
Rp
|
100.000
|
Rp
|
10.000.000
|
9
|
Kulkas
|
1
|
unit
|
Rp
|
5.000.000
|
Rp
|
5.000.000
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
|
Rp
|
99.450.000
|
Sumber dana yang digunakan
untuk investasi, pada umumnya diperoleh dari pinjaman bank. Dalam studi
kelayakan ini diasumsikan bahwa semua kebutuhan dana investasi diperoleh dari
pinjaman bank dengan demikian , maka besarnya peminjaman ialah Rp 149.450.000
(seratus empat puluh Sembilan juta rupiah empat ratus lima puluh ribu rupiah)
dengan rincian yakni dana investasi sebesar Rp 99.450.000 (Sembilan puluh juta
rupiah empat ratus lima puluh ribu rupiah) , ditambah dengan biaya lain yang
akan dijadikan sebagai modal awal sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah ).
Tabel 5.2 Dana
Investasi
Kegunaan
|
Kuantitas
|
Dana Investasi
|
Rp 99.450.000
|
Modal Awal
|
Rp
50.000.000
|
Jumlah pinjaman
|
Rp 149.450.000
|
5.2 BIAYA
Komponen
biaya yang dibutuhkan untuk operasional meat lovers terbagi
dalam dua kelompok, yakni kelompok biaya tetap dan kelompok biaya variabel.
Masing-masing kelompok tersebut adalah
5.2.1 Biaya tetap
Yang
dimaksud biaya tetap disini adalah suatu biaya yang tetap harus dikeluarkan
walaupun moca tidak sedang
beroperasi. Biaya tetap terdiri dari :
5.2.1.1 Gaji karyawan
Karyawan yang diperlukan meat lovers yakni 10 orang. 4 orang juru
masak, 5 pelayan dan 1 karyawan admisitrasi keuangan serta seorang operator
yang akan bekerja selama 8 jam per hari (untuk hari Minggu-Kamis) dan selama 10
jam per hari (untuk hari Jum’at-Sabtu). Komponen gaji para kayawan tersebut
seperti ditunjukkan pada tabel 5.3. Dalam satu tahun gaji pokok diberikan
sebanyak 12 kali.
Tabel 5.3 Rincian Gaji Karyawan
NO.
|
KARYAWAN
|
KOMPONEN GAJI
|
GAJI
|
POKOK
|
MAKAN
|
TRANSPORT
|
1
|
Juru
masak
|
1.200.000
|
200.000
|
100.000
|
1.500.000
|
2
|
Pelayan
|
1.200.000
|
200.000
|
100.000
|
1.500.000
|
3
|
Kasir
/ administrasi keuangan
|
1.200.000
|
200.000
|
100.000
|
1.500.000
|
Berdasarkan
table 5.3 didapat bahwa total biaya yang harus dikeluarkan tiap bulannya untuk
gaji karyawan ialah sebesar Rp 15.000.000,-
5.2.1.2 Biaya administrasi umum
Kebutuhan
biaya administrasi umum untuk usaha ini digunakan untuk pembelian alat tulis, dan juga pembuatan struck kasir,dengan rincian sebagai
berikut :
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Harga
|
Buku pembukuan
|
1 buah
|
Rp. 25.000
|
Bolpoin
|
1 lusin
|
Rp. 22.000
|
Kertas struk kasir
Uk (75 x 65 )
|
100 roll
|
Rp. 260.000
|
Tinta Printer kasir
|
1 botol
|
Rp. 80.000
|
Jumlah biaya administrasi umum
|
Rp 387.000
|
Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan tiap bulannya untuk biaya
administrasi umum adalah sebesar Rp 387.000,-
5.2.1.3 Angsuran dan Bunga pinjaman
Telah disebutkan di atas bahwa
dana investasi yang diperoleh dari pinjaman bank adalah sebesar Rp 149.450.000.
Pinjaman tersebut dengan bunga per
tahun 10% effektif, dan lama
pinjaman 5 tahun.
Dengan
kondisi pinjaman tersebut, dalam analisa studi kelayakan ini, dalam 5
tahun maka harus mengembalikan uang sekitar Rp 224.175.000. Dalam 1 tahun harus
mengembalikan sekitar Rp. 44.835.000. Dan 1 bulan sekitar Rp. 3.736.250.
5.2.2 Biaya variabel
Yang
dimaksud biaya variabel disini adalah suatu biaya yang besarnya bervariasi
tergantung dari banyaknya omset . Biaya variabel terdiri dari :
5.2.2.1 Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah pembelian
bahan baku baik untuk makanan maupun minuman yang meliputi :
Table
5.6 Biaya bahan baku per Bulan
Biaya Bahan Baku :
Daging sapi (3 Kg x Rp
60.000 x 30 hari)
Daging kambing (3 Kg x Rp 50.000
x 30 hari)
Kepala dan kaki kambing ( 3 kg x Rp 40.000 x 30 hari)
Beras (5 Kg x Rp 10.000 x 30
hari)
Es batu (1pack isi 6 kg x Rp6000/pack x 30 hari)
Sayuran (Rp135.000/hari x 30 hari)
Saus, mayones, mustard, dan bumbu (Rp 135.000/hari x 30 hari)
kentang kemasan ( 5kg x Rp 23.000/kg x 30 hari )
Kopi ( Rp82.000/pac x 30 hari )
Gula, Kreamer (1 kg x Rp. 15.000
x 30 hari)
Teh celup (100 x Rp15.000/pac x
30 hari)
Buah-buahan (Rp 15.000 x 2 Kg x
30 hari)
Air Galon (5 galon x Rp. 3.500 x
30 hari)
Aneka rempah-rempah (Rp. 100.000
x 30 hari)
|
Biaya
(Rp.)
5.400.000
4.500.000
3.600.000
1.500.000
180.000
4.050.000
4.050.000
3.450.000
2.460.000
450.000
4.500.000
900.000
525.000
3.000.000
|
Total Biaya Bahan Baku
|
41.515.000
|
Sehingga
dalam setiap bulannya biaya pembelian bahan baku sebesar Rp 41.515.000
5.2.2.2 Biaya
Pembelian Gas
Tabung gas yang digunakan ialah tabung gas berukuran
12 kg, dengan jumlah yang digunakan ialah 5 buah. Diasumsikan pengisian ulang
tabung dilakuakan setiap1 bulan, dengan harga Rp120.000/tabung. Maka dalam sebulan,
satu tabung gas memerlukan biaya sebesar Rp 120.000,- untuk pembelian gas.
Jadi, dalam sebulan biaya yang dikeluarkan untuk pengisian ulang gas 5 buah
tabung gas ialah Rp 600.000,-
5.2.2.3 Biaya Listrik dan PDAM
Dalam 1
bulan restaurant ini menghabiskan Rp. 500.000 untuk listrik. Terkalkulasi dari
AC, Kulkas, Beberapa buah lampu dan sound. Serta Rp. 600.000 untuk air. Jadi
dapat dikalkulasikan semua Rp.1.100.000.
5.2.2.4
Peralatan Penunjang Kebersihan
Kebersihan
merupakan nilai plus buat restaurant ini. Dalam 1 bulan menghabiskan Rp.
350.000 untuk sabun, pembersih lantai,cairan pembersih meja dan pembersih kaca.
5.2.2.5 Pajak
Perhitungan pajak badan usaha didasarkan pada
Undang Undang No. 36 tahun
2008 tentang pajak. Pajak
penghasilan badan usaha menurut undang-undang tersebut adalah :
a). Laba
s/d Rp 50.000.000,- = 5%
b). Laba
Rp 50.000.000,- s/d Rp 250.000.000,-
= 15%
c). Laba
Rp 250.000.000,- s/d Rp 500.000.000,- = 25%
d). Laba
diatas Rp 500.000.000,- = 30%
Contoh
perhitungan pajak penghasilan badan usaha adalah sebagai berikut :
a). Laba =
Rp 45.000.000,-
Pajak =
0,05 x Rp 45.000.000,- = Rp 2.500.000,-
b). Laba =
Rp 85.000.000,-
Pajak =
0,05 x Rp 50.000.000,-+ 0,15
x Rp 35.000.000,- = Rp 7.750.000,-
c). Laba
= Rp 375.000.000,-
Pajak = 0,05xRp50.000.000,-
+ 0,15 x Rp 250.000.000 + 0,25 x Rp 75.000.000,-
= Rp 58.750.000,-
5.2.2.5 Biaya operasional
Biaya operasional disini adalah biaya yang akan di keluarkan berdasakan
data yang telah didapatkan dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel.
Tabel 5.7 Biaya
Operasional
Biaya
|
Nilai
(Rp)
|
Biaya tetap :
Biaya sewa gedung
Gaji karyawan
Administrasi Umum
Angsuran pinajaman + Bunga
pinjaman
|
5.000.000
15.000.000
387.000
3.736.250
|
Total biaya tetap
|
24.123.250
|
Biaya variabel :
Biaya Bahan Baku :
Daging sapi (6 Kg x Rp
60.000 x 30 hari)
Daging kambing (4 Kg x Rp 50.000
x 30 hari)
Kaki dan kepala kambing (3 Kg x Rp 40.000
x 30 hari)
Beras (5 Kg x Rp 10.000 x 30
hari)
Es batu (1pack isi 6 kg x Rp6000/pack x 30 hari)
Sayuran (Rp135.000/hari x 30 hari)
Saus, mayones, mustard, dan bumbu (Rp 135.000/hari x 30 hari)
kentang kemasan ( 5kg x Rp 23.000/kg x 30 hari )
Kopi ( Rp82.000/pac x 30 hari )
Gula, Kreamer (1 kg x Rp. 15.000
x 30 hari)
Teh celup (100 x Rp15.000/pac x
30 hari)
Buah-buahan (Rp 15.000 x 2 Kg x
30 hari)
Air Galon (5 galon x Rp. 3.500 x
30 hari)
Aneka rempah-rempah (Rp. 100.000
x 30 hari)
Biaya pembelian gas
Biaya Listrik dan PDAM
Peralatan penunjang kebersihan
|
Biaya
(Rp.)
10.800.000
6.000.000
3.600.000
1.500.000
180.000
4.050.000
4.050.000
3.450.000
2.460.000
450.000
4.500.000
900.000
525.000
3.000.000
600.000
1.100.000
350.000
|
Total Biaya Variabel
|
46.515.000
|
Total biaya operasional
|
62.038.250
|
Biaya operasional ini belum
termasuk dengan biaya pajak yang dikenakan pada usaha ini.
5.3
PENDAPATAN
Perkiraan pendapatan dari restaurant
meat lovers didasarkan pada target
penjualan seperti yang diasumsikan bahwa :
a.
Steak akan kami jual dengan harga Rp. 20.000
dengan target 40 porsi per hari
b.
Tongseng akan kami jual dengan harga Rp 15.000
dengan target 20 porsi per hari
c.
Gongso akan kami jual dengan harga Rp 15.000
dengan target 20 porsi per hari
d.
Sate akan kami jual dengan harga Rp. 15.000
dengan target 20 porsi per hari
e.
Aneka minuman akan kami jual dengan harga Rp.8.000,-
dengan target penjualan 100 gelas per hari.
Table 5.8 Pendapatan dalam kurun waktu satu
bulan
Jenis
makanan
|
Harga
jual
|
Target
|
Pendapatan/
hari
|
Pendapatan/bulan(30hari)
|
Steak
|
Rp
20.000
|
40
porsi
|
Rp
800.000
|
Rp
24.000.000
|
Tongseng
|
Rp
15.000
|
20
porsi
|
Rp
300.000
|
Rp
9.000.000
|
Gongso
|
Rp
15.000
|
20
porsi
|
Rp
300.000
|
Rp
9.000.000
|
Sate
|
Rp
15.000
|
20
porsi
|
Rp
300.000
|
Rp
9.000.000
|
Aneka
minuman
|
Rp
8.000
|
100
gelas
|
Rp.800.000
|
Rp
24.000.000
|
Jumlah
pendapatan
|
Rp
75.000.000
|
5.4
MODAL KERJA
Sistem pembayaran yang digunakan dalam usaha Warung Fast Food ini ialah sistem pembayaran tunai, dengan demikian usaha
ini sebenarnya tidak memerlukan modal kerja. Akan tetapi, jumlah peinjaman pada
bank melebihi dana untuk investasi, maka kelebihan pinjaman ini,yakni sebesar
Rp 50.000.000,- akan dijadikan sebagai modal kerja.
BAB VI
ANALISA KELAYAKAN USAHA
6.1
TINJAUAN UMUM
Analisa kelayakan
usaha pada umumnya harus meninjau segala aspek yang berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha tersebut. Aspek-aspek tersebut adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen dan aspek keuangan.
Tinjauan dari masing-masing aspek tersebut telah diuraikan di muka, yang
merupakan data analisa kelayakan usaha.
Pada studi kelayakan ini, hanya aspek
teknis dan aspek keuangan yang memiliki data kuantitatif, aspek yang lain
menunjukkan data kualitatif. Berdasarkan kondisi data tersebut aspek keuangan
merupakan tolok ukur utama dalam analisa kelayakan usaha meat lovers ini.
Analisa aspek keuangan meliputi tinjauan
terhadap proyeksi arus kas, analisa break even point, tinjauan terhadap
proyeksi laba rugi dan analisa kriteria kelayakan keuangan yang lain.
6.2
PROYEKSI ARUS KAS
Proyeksi arus kas ini digunakan untuk
melihat kondisi kas setiap saatnya. Bila terjadi defisit tidak bisa berarti
usaha tersebut rugi, tetapi menunjukkan bahwa pemasukan lebih kecil dari
pengeluaran, dengan demikian harus menggunakan kas yang ada. Yang harus
diperhatikan dalam proyeksi arus kas ini adalah bila terjadi saldo negatif.
Bila kondisi ini terjadi, berarti untuk melanjutkan usaha ini diperlukan
pinjaman agar dapat melakukan pembayaran.
Proyeksi arus kas untuk tahun pertama
dapat dilihat pada tabel 6.1,
sedangkan proyeksi arus kas selama 5 tahun dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan proyeksi arus kas tersebut,
menunjukkan bahwa selama 5
tahun tidak pernah terjadi saldo akhir negatif, dengan demikian cukup tersedia
dana untuk pembiayaan operasional meat
lovers bila target penjualan
yang telah ditentukan tercapai. Dan pada tahun ke 5 memiliki saldo akhir
sebesar Rp 4.500.000.000 (empat milyar lima ratus juta) dalam keadaan
penghasilan kotor.
6.3
ANALISA BREAK EVENT POINT
Analisa Break Event Point diperlukan untuk
menyusun rencana penjualan pada warung meat lovers per tahunnya. Hasil dari analisa ini menunjukkan
batas minimal penjualan. Dengan demikian untuk mendapatkan keuntungan usaha,
penjualan harus diatas nilai break event point.
Uraian di bawah ini menunjukkan
perhitungan Break Event Point pada tahun pertama, sedangkan dari tahun ke 1 sampai tahun ke 2 dapat dilihat
pada lampiran.
6.4
Biaya
tetap
6.4.1
Gaji
karyawan = Rp 360.000.000
6.4.2
Biaya
administrasi umum = Rp 9.288.000
6.4.3
Angsuran Pinjaman + bunga = Rp
89.670.000
6.4.4
Sewa
gedung = Rp 120.000.000
Jumlah biaya tetap = Rp 578.958.000
6.5
Biaya
variabel
6.5.1
Biaya
bahan baku = Rp 824.760.000
6.5.2
Biaya pembelian gas = Rp
14.400.000
6.5.3
Listrik dan PDAM = Rp 26.400.000
6.5.4
Peralatan
Penunjang Kebersihan = Rp
8.400.000
Jumlah biaya variabel = Rp 873.960.000
6.6
Jumlah
produksi = 144 kg daging
olahan
6.7
Harga
jual = Rp 20.000
6.8
Biaya
variabel per burger = Rp 15.000
BEP = 160.82
per hari atau 27% dari kapasitas produksi.
Dengan BEP pada 27% dari kapasitas produksi untuk tahun pertama dan bergerak naik menunjukkan bahwa beban bunga cukup dominan
pengaruhnya. Dengan demikian harga BEP hasil analisa ini pada kenyataannya akan
berada dibawahnya.
6.4
PROYEKSI LABA RUGI
Proyeksi laba rugi menunjukkan perkiraan
keuntungan/kerugian yang diperoleh bila target penjualan yang disusun
berdasarkan BEP. Jadi bukan ukuran
kelayakan usaha, namun perlu dikaji untuk mengetahui seberapa jauh
keuntungan/kerugian yang diperoleh bila target penjualan tercapai. Hal ini
disebabkan keuntungan/kerugian suatu usaha pada umumnya berhubungan langsung
dengan modal kerja. Proyeksi laba rugi ini juga digunakan untuk perhitungan
pajak penghasilan. Proyeksi laba rugi bulan tahun pertama ditunjukkan
pada tabel 6.2, sedangkan proyeksi laba rugi tahun kedua sampai tahun ke 5 terdapat
pada lampiran.
Tabel 6.2 menunjukkan proyeksi laba rugi tahun pertama :
Tabel 6.2 : Proyeksi Laba Rugi Tahun Pertama
XRp 1000,-
NO
|
URAIAN
|
TAHUN KE
|
1
|
1
|
PENDAPATAN
|
900.000
|
|
A.
|
PENJUALAN STEAK
|
288.000
|
|
B.
|
PENJUALAN TONGSENG
|
108.000
|
|
C.
|
PENJUALAN GONGSO
|
108.000
|
|
D.
|
PENJUALAN SATE
|
108.000
|
|
E.
|
PENJUALAN MINUMAN
|
288,000
|
|
|
|
|
2
|
BIAYA-BIAYA
|
726.459
|
|
A.
|
BIAYA TETAP
|
|
|
|
GAJI KARYAWAN
|
180.000
|
|
|
ADMINISTRASI UMUM
|
4.644
|
|
|
SEWA GEDUNG
|
60.000
|
|
|
ANGSURAN PINJAMAN + BUNGA PINJAMAN
|
44.835
|
|
B.
|
BIAYA VARIABEL
|
|
|
|
BAHAN BAKU
|
412.380
|
|
|
LISTRIK + PDAM
|
13.200
|
|
|
PEMBELIAN GAS
|
7.200
|
|
|
PERALATAN PENUNJANG KEBERSIHAN
|
4.200
|
3
|
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
|
173.541
|
|
|
|
|
4
|
PAJAK
|
26032,05
|
|
A.
|
LABA s/d Rp 50,000,000,- = 5%
|
|
|
B.
|
LABA Rp 50,000,000,- s/d Rp 250,000,000,- = 15%
|
26032,05
|
|
C.
|
LABA Rp 250,000,000,- s/d Rp 500,000,00,- = 25%
|
|
|
D. > Rp
500,000,000,- = 30%
|
|
|
|
|
|
5
|
LABA (BERSIH)
|
147508,95
|
Dari proyeksi laba rugi tersebut terlihat bahwa laba
yang diperoleh setiap tahunnya bergerak naik dan turun. Walaupun demikian, laba
yang diperoleh cukup tinggi. Karena
telah memasukan penyusutan, angsuran pinjaman dan bunga ke dalam perhitungan
biaya pada analisa laba rugi, maka keuntungan bersih merupakan keuntungan yang
diperoleh perusahaan bilamana target penjualan tercapai. Besarnya keuntungan
ini menunjukkan bahwa usaha ini sangat
menjanjikan.
6.5
ANALISA KELAYAKAN KEUANGAN
Pada umumnya untuk menentukan
kelayakan suatu usaha (penilaian investasi) menggunakan 5 macam analisa , yaitu
Analisa Average Rate of Return, Analisa Pay Back Period, Analisa Net Present
Value, Analisa Internal Rate of Return dan Analisa Profitability Index. Pada studi kelayakan usaha ini akan
digunakan analisa Pay Back Period, Analisa Net Present Value, Analisa Internal
Rate of Return, dan Analisa Profitability.
6.5.1
Analisa Pay Back Period
Analisa Pay Back Period secara lengkap
ditunjukkan pada lampiran. Tabel 6.5 menunjukkan bagian dari analisa Pay Back Period tersebut.
Dari analisa Pay Back Period terlihat
bahwa investasi akan kembali pada tahun ke 2. Ini menunjukkan
bahwa investasi layak dilakukan sekalipun tidak menggunakan dana
pinjaman.
Tabel 6.3 : Perhitungan Pay Back Period
TAHUN KE
|
LABA SETELAH PAJAK
|
ANGSURAN PINJAMAN
|
PEMBAYARAN KEMBALI
|
SISA PEMBAYARAN
|
0
|
|
|
|
149.450.000
|
1
|
147.508.950
|
149.450.000
|
74.863.050
|
74.586.950
|
2
|
147.508.950
|
74.586.950
|
73.864.050
|
0
|
6.5.2 Analisa Net Present Value
Analisa ini menghitung selisih nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang. Dengan demikian bila nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa dimasa yang akan datang lebih besar
dari nilai investasi sekarang, maka investasi dikatakan menguntungkan.
Tabel 6.4 menunjukkan perhitungan Net Present Value yang dicuplik dari lampiran.
Dari tabel 6.4 (kolom 3) ditunjukkan bahwa Net Present
Value sebesar Rp 74.586.950 (tujuh puluh empat juta limaratus delapan puluh enam ribu
Sembilan ratus lima puluh rupiah). Karena
nilai Net Present Value tersebut >
0 maka investasi sangat layak
dilakukan.
BAB
VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengolahan data dan analisa
kelayakan warung meat lovers di wilayah Semarang dan sekitarnya, dan sesuai dengan tujuan dari pekerjaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa
:
a.
Lokasi
ini sangat strategis karena berada di dekat konsumen di wilayah Semarang
dan sekitarnya
b.
Pendapatan dari hasil penjualan makanan steak,
tongseng, sate, gongso dan aneka minuman bisa mencapai Rp 75.000.000 (tujuh
puluh lima juta rupiah) per bulan
c.
Modal
kerja sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
d.
Keuntungan
bersih dari usaha ini adalah 147.508.950 (seratus empat puluh tujuh
juta lima ratus delapan ribu sembilan ratus lima puluh rupiah) per tahun
e.
Berdasarkan proyeksi laba rugi, investasi ini
memberikan keuntungan yang cukup besar.
7.2 SARAN
1. Untuk membangun usaha ini harus dengan
keyakinan yang mantap dengan disokong modal yang besar.
2. Mencari pegawai yang berpengalaman guna untuk
menghindari kerugian
3. Jaga selalu kebersihan lingkungan karena
salah satu kebersihan adalah nilai terpenting dari suatu kesehatan restaurant
tersebut