MANUSIA,
HIDUP DAN KEMATIAN
12.1 Pengertian Hidup
- Pengertian Hidup
Hidup
adalah pertalian roh dan badan serta hubungan interaksi antara keduanya. Atau
hidup adalah suatu sifat yang dengan sifat itu sesuatu menjadi berpengetahuan
dan memiliki kekuatan. Jadi, hidup itu merupakan sumber kenikmatan; sebab
dengan adanya hidup maka tidak seorang pun dapat menikmtai arti kehidupan dunia
serta merasakan pembalasan baik buruk di akhirta nanti.
-
Ayat
Al-Quran tentang Hidup
Sepintas
kita melihat benda padat (jamad) itu memang tidak bergerak (mati), padahal yang
sebenarnya ia hidup. Kesimpulan kita selama ini hanya didasarkan pada
interpretasi umum yang menyatakan bahwa gerak merupakan ciri bagi makhluk
hidup. Bahkan dijelaskan dalam al-Qur'an bahwa benda padat bisa menangis (QS.
Al-Dukhan:29), bisa mendengar (QS Fushshilat:11) dan bisa berbicara (QS.
al-anbiya:79;al-Isra:44).
12.2 Pengertian Mati
-
Pengertian Mati
Mati
ialah terputusnya hubungan roh dengan lahir batin, perpisahan antara keduanya,
pergantian dari yang satu keadaan kepada keadaan lain. Mati berbeda dengan
tidur, karena tidur terputusnya roh sementara dengan hubungan-hubungan
lahiriah.
-
1
Ayat Al-Quran tentang Kematian
Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati
di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan..
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi
kaum yang berfikir. (QS. Al-Zumar: 42)
Maksud ayat di atas, Allah yang menggenggam roh di saat telah tiba saatnya, yaitu tidak adanya hidup, jiwa dan gerakannya. Dan Allah juga menggenggam roh yang belum datang masa ajalnya, di saat ia sedang tidur, di mana roh tidak lagi mempunyai kemampuan untuk membedakan dan dan merasakan sekalipun secara batin. Sebab di saat tidur, hidup, jiwa dan gerakan masih ada. Karena itu para ulama mendefenisikan tidur itu sebagai satu naluri yang dengan paksa menimpa seorang, sehingga menghalangi perasaannya untuk mengadakan dan melengahkannya dari kesanggupan untuk mengerti.
Maksud ayat di atas, Allah yang menggenggam roh di saat telah tiba saatnya, yaitu tidak adanya hidup, jiwa dan gerakannya. Dan Allah juga menggenggam roh yang belum datang masa ajalnya, di saat ia sedang tidur, di mana roh tidak lagi mempunyai kemampuan untuk membedakan dan dan merasakan sekalipun secara batin. Sebab di saat tidur, hidup, jiwa dan gerakan masih ada. Karena itu para ulama mendefenisikan tidur itu sebagai satu naluri yang dengan paksa menimpa seorang, sehingga menghalangi perasaannya untuk mengadakan dan melengahkannya dari kesanggupan untuk mengerti.
Demikian pula firman Allah:
dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.(QS. Al-Baqarah:154)
dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.(QS. Al-Baqarah:154)
Studi
kasus :
Hidup
adalah pertalian roh dan badan serta hubungan interaksi antara keduanya. Arti
kehidupan bagi seorang Muslim adalah sebagai kesempatan untuk beribadah kepada
Allah swt. sebagai bekal untuk menghadapi hari kemudian (akhirat).
Mati ialah terputusnya hubungan roh dengan lahir batin, perpisahan antara keduanya. Bagi seorang muslim, mati bukanlah akhir segalanya. Mati lebih merupakan laksana untuk menuju kehidupan selanjutnya yang kekal dan abadi (akhirat).
Kehidupan setelah kematian merupakan pembalasan kepada manusia sesuai dengan amal perbuatannya sewaktu hidup di dunia. Sehingga bagi orang yang ingat akan mati, dia akan mempersiapkan dirinya dengan banyak beramal saleh, berlaku zuhud dalam hidupnya dan bertakwa kepada Allah. Sebaliknya, orang yang tidak ingat bahwa dirinya akan mati, maka ia akan menjadi orang yang celaka. Biasanya ia berbuat sewenang-wenang, sombong, angkara murka dan lain-lain, sifat yang tidak terpuji.
Mati ialah terputusnya hubungan roh dengan lahir batin, perpisahan antara keduanya. Bagi seorang muslim, mati bukanlah akhir segalanya. Mati lebih merupakan laksana untuk menuju kehidupan selanjutnya yang kekal dan abadi (akhirat).
Kehidupan setelah kematian merupakan pembalasan kepada manusia sesuai dengan amal perbuatannya sewaktu hidup di dunia. Sehingga bagi orang yang ingat akan mati, dia akan mempersiapkan dirinya dengan banyak beramal saleh, berlaku zuhud dalam hidupnya dan bertakwa kepada Allah. Sebaliknya, orang yang tidak ingat bahwa dirinya akan mati, maka ia akan menjadi orang yang celaka. Biasanya ia berbuat sewenang-wenang, sombong, angkara murka dan lain-lain, sifat yang tidak terpuji.
Daftar pustaka
http://mikaelvoni88.blogspot.com/2011/05/rangkuman-2-bab-xi-manusia-hidup-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar