1.
Iklan
Provider XL (Menggunakan Kata TERMURAH)
Analisis:
Seharusnya
iklan ini tidak menggunakan kata TERMURAH, karena kata-kata yang
berawalan “Ter, Paling, nomer satu, top” ini melanggar tata karna isi iklan
dalam bentuk bahasa dan bisa berpreseden fitnah terhadap produk yang lain.
Selain
itu pada iklan XL ini mereka memakai kata “GRATIS” yang berkonotasi tanpa
bayar, karena kata gratis tersebut ternyata menipu konsumen karenaternyata
konsumen harus membayar biaya-biaya yang lain.
2. Iklan Shampo Clear (Memakai
Kata No. 1)
Analisis:
Iklan
ini tidak etis dan melanggar tatakrama periklanan karena memakai kata NO.
1, dalam Tata krama isi iklan, kata NO.1 melanggar aturan “bahasa” karena
produk yang lain dianggap no 2 dan seterusnya.
3. Iklan Buavita “100% Juice”
Analisis:
Iklan Buavita ini juga mempunyai potensi melanggar kode etis
periklanan karenadengan menampilkan klaim “100% Apple Juice” (dan versi-versi
lainnya yang sejenis/senada) sehingga akan cenderung dapat menipu para pemirsa
televisi dengan mengklaim 100% yang kenyataanya sangat relative dan tentu ada
campuran airnya.
Hahahw
BalasHapus